Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 22:40:31【Resep Pembaca】673 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(7181)
Sebelumnya: Warga Taiwan Berbondong
Selanjutnya: Pemkot Jakbar tindaklanjuti kasus keracunan MBG di SDN Meruya Selatan
Artikel Terkait
- Bulan Sabit Merah sebut 29 staf di Gaza tewas sejak agresi Israel
- Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30
- Pemkab Manggarai Barat mendorong keamanan pangan dalam program MBG
- Tips aman dan nyaman menonton konser
- Pemkab Banyuasin kumpulkan koordinator 34 SPPG evaluasi program MBG
- Cukup tidur membantu anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem
- Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30
- SPPG Polda Maluku kawal mutu dan ketepatan distribusi MBG ke sekolah
- 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
- Kapolri cek langsung kesiapan sarpras tanggap darurat bencana
Resep Populer
Rekomendasi

Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara

Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar

Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai

BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304

Menkopolhukam serahkan tali asih ke tokoh masyarakat di Jayapura

SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis

Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30